MAKALAH
TAKSONOMI MONERA DAN PROTISTA
PHAEOPHYTA (ALGA COKLAT)
OLEH
Kelompok : III
Widya Lestari (A1C409034)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.dan
ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) . Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya) serupa benang atau lembaran.
ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga (jamak Algae) . Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya) serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu:
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hamper semua ganggang bersifat eukariotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi atas beberapa kelas:
Pada keterangan di atas telah terlihat beberapa kelas dari ganggang. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas tentang Phaeophyta (ganggang coklat)
Phaeophyta (Ganggang coklat) adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Warna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof.
Phaeophyceae atau ganggang coklat (tunggal: alga), merupakan kelompok paling besar dari sebagian besar ganggang multiseluler dilaut, termasuk rumput laut dari perairan dingin belahan bumi utara. Mereka memainkan peran penting dalam lingkungan laut, baik sebagai makanan dan untuk membentuk habitat mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian ganggang coklat
Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis dan warna coklat pada ganggang sebagai hasil asimilasi dan sebagai zat. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat autotrof.
Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung klorofil serta xantofil. Alga coklat (Phaeophceae) Phaoephyta (ganggang coklat) hidup d pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofi a dan b dan xantofil. Tubuhnya berbentuk seperti lembaran yang dapat mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetative dengan fragmentasi c, sedangkan generative dengan isogami dan oogami.
Contoh:
2.2 Klasifikasi ganggang coklat
Klasifikasi dari alga coklat sebagai berikut.
Divisio: Phaoephyta
Kelas: Phaeophytaceae
Ordo: Fucales
Famili: Sargassaceae
Genus: Sargassum
Spesies: Sargassum sp
2.3 Ciri-ciri
Adapun alga divisio ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
2.4 Pigmen
Pigmen yang terdapat pada ganggang coklat (Chrysophyta) adalah klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. (Fukoxantin) yang terdiri dari violaxantin, flavoxantin, a dan neofukoxontin b, xantofil memberikan kesan warna coklat pada chrysophyta.
Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.
Contoh: Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh: Fucus
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-kuningan karena adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan fuoidin.
2.4 Habitat
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
2.5 Perkembangbiakan
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif, sporik, dan gametik.
Reproduksi vegetatif umumya dilakukan dengan fragmentasi talus.
Semua anggota dari Phaeophyceae kecuali anggota dari bangsa fucales melakukan reproduksi secara sporik dengan zoospora atau aplanospora yang masing-masing tidak berdinding. Zoospora dibentuk dalam sporangium bersel tunggal (unilokular) atau bersel banyak (Plurilokular).
Perkembangan dari sporangia yang unilokular dimulai dengan membesarnya sel terminal dari cabang yang pendek. Pada sporangia terdapat inti tunggal yang mengalami pembelahan meiosis diikuti dengan pembelahan mitosis. Ketika pembelahan inti berhenti, terjadilah celah yang membagi protoplas menjadi protoplas berinti tunggal. Masing-masing protoplas mengalami meteamorfose menjadi zoospora. Alat reproduksi yang plurilokular juga terbentuk dari sel terminal dari cabangnya. Sel ini mengadakan pembelahan tranversal berulang-ulang sehingga terbentuk sederetan sel yang terdiri dari 6-12 sel. Pembelahan sel secara vertikal dimulai dari sel yang letaknya di tengah.
Reproduksi gametik dilakukan secara isogami, anisogami, dan oogami. Gamet biasanya dibentuk dalam gametamia yang prolikuler atau yang unilokuler pada gametofit. Zigot yang terbentuk tidak mengalami masa istirahat dan langsung membentuk sporofit setelah lepas dari gametofit. Pada beberapa bangsa seperti laminariales reproduksinya secara oogami. Anteredium bersifat prolikuler misalnya pada Dictyota dan unilokuler pada Laminaria.
Pada phaeophyceae terdapat tiga tipe daur hidup:
- Tipe isomorfik, fase sporofit dan ganetofit morfologinya identik
- Tipe heteroorfik, sporofit dan gametofit morfologinya berbeda
- Tipe diplontik.
2.6 Peranan ganggang coklat
- Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
- Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk teknik pengobatan.
- Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
- Macrocytis Pyrifers menghasilkan Iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
- Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, es krim) serta pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
- Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P, N, Ca.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
REFERENSI
Anonim. 2010. Diakses tanggal 11 Maret 2011. Ganggang Coklat. http://en.wikipedia.org/wiki/Brown_algae
Graham, L.E and Wilcox, Lee W. 2000. Algae. Winconsin University. USA
Lisa. 2011. Diakses tanggal 11 Maret 2011. Alga Coklat. http://lisalsalsalah.blogspot.com/2011_01_29_archive.html
Zaif. 2009. Diakses tanggal 13 Maret 2011. Phaeophyta( ganggang coklat) http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/
Iqbal, Ali. 2009. Diakses tanggal 11 Maret 2011. Ganggang Coklat. http://iqbalali.com/2009/05/11/ganggang-coklat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar